Profile

ELVIRA
Elvira Chairunisa
A beautiful name you will not forget
My nicks are: Vira or Moli
& my birthday is on 5/6/90
So wish me happy birthday on that day!
Yeah, & give me presents tooo!

Music

Your music code here! =)

please don't go away
Selasa, 06 April 2010

TPU TERTUA SEDUNIA
DI TANAH ABANG


Layak disebut sebagai yang tertua di dunia, Museum Taman Prasasti di bilangan Tanah Abang ini mulanya merupakan sebuah pemakaman bernama Kebon Jahe Kober (Atau Kerkhof Laan bagi orang belanda). Merupakan area pekuburan bagi orang-orang eropa atau belanda pada Tahun 1795, yang merupakan akhir dari era V.O.C. Kebon Jahe Kober pada saat itu dibuat untuk mengatasi kepadatan penduduk Batavia yang pada saat itu telah menjadi kota perdagangan Internasional. Pada tahun 1808, Kerkhof Laan menerima banyak batu nisan pindahan dari kuburan yang ada di berbagai tempat lain, seperti Gereja Belanda di Kota (kini Museum Wayang) dan Gereja Sion. Pemindahan itu dilakukan atas perintah Gubernur Jenderal Daendels, yang melarang dilanjutkannya tradisi mengubur jenazah di dalam gereja atau di atas tanah pribadi.

1.Makam kapitan Jas yang diyakini memberikan berkah
2.Petugas museum, sekaligus penjaga kuburan belanda
3.Salah satu hasil karya indah pemahat klerkhof laan (kebon jahe kober)

Pada tahun 1975 pemakaman Kebon Jahe ini ditutup, namun karena Pemda DKI Jakarta melihat potensi wisata, maka pada 19 Juli 1977 , Gubernur Ali Sadikin meresmikan Pemakaman Kebon Jahe Kober sebagai Museum Prasasti yang dibuka untuk umum seluas 5,5 ha dengan koleksi prasasti, nisan dan makam sebanyak 1.372 yang terbuat dari batu dan perunggu. Koleksi yang terdapat dalam Museum ini adalah hasil karya pemahat yang berbakat. Beberapa prasati nisan merupakan tokoh penting dari bidang militer, pendidikan, seniman, ilmuwan, rohaniawan pada saat itu. Terdapat nama-nama seperti DR. W.F Stutterheim, seorang ahli purbakala yang banyak melakukan penelitian dan penulisan tentang benda-benda purbakala Indonesia peninggalan jaman Hindu--dan Budha; D.R H.F. Rool, pencetus gagasan dan pendiri STOVIA (Sekolah Tinggi Dokter Indonesia) yang merupakan cikal bakal berdirinya Fakultas Kedokteran Indonesia; Olivia Mariamne Raffles, istri Thomas Stamford Raffles (Gubenur Jenderal Hindia Belanda, yang meninggal di Buitenzorg (Bogor) dalam usia 43, Miss Riboet alias Miss Tjitjih (1900-1965); serta Soe Hok Gie (1942-1969), serta Kapitan jas yang makamnya diyakini sebagian orang dapat memberikan kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan kebahagiaan. Karena perkembangan kota, luas museum ini kini menyusut hingga tinggal1,3 ha saja. Tempat ini juga cukup sering dijadikan sebagai tempat pemotretan komersil / pra-nikah, dan juga untuk shooting video klip. Terdapat maket makam dari berbagai propinsi di Indonesia, yang dapat bercerita tentang berbagai aspek kebudayaan. Anda juga akan melihat peti-jenazah Presiden pertama Bung Karno dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat ke rumah duka untuk selanjutnya digantikan dengan peti yang telah disedikan oleh keluarga bung Karno. Selain peti jenazah bung Karno disimpan pula peti jenazah Bung Hatta yang tidak pernah dipakai oleh beliau.

1. Museum tertua di Jl. Tanah Abang 1 Jakarta Pusat.
2. Kereta jenazah yang biasa digunakan untuk mengangkut mayat dari pelabuhan ke kuburan kebon jahe kober
3. Didepan makam keluarga A.J. W Van Delben

Taman Prasasti lebih tua dari pemakaman tertua di Singapura Fort Canning Park (1926), Gore Hill di Sydney (1868), La Chaise Cemetery di Paris (1803). Ia bahkan lebih tua dari Mount Auburn Cemetery di Cambridge, Massachus-etts, AS (1831), yang diklaim sebagai TPU modern pertama di dunia sehingga Pemerintah AS menetapkannya sebagai national historic landmark. Selain itu, Tidak ada tempat lain di seluruh Asia yang punya koleksi prasasti dari zaman kolonial Belanda sebanyak dan selengkap yang ada di sini (Pemakaman kebon jahe kober).

Di tempat ini terdapat kereta jenazah yang digunakan untuk mengangkut jenazah dari pelabuhan ke makam Kebon Jahe Kober. Kereta jenazah ditarik oleh 2-4 ekor kuda, jumlah kuda penarik kereta ditentukan oleh status sosial keluarga yang meninggal. Terdapat juga lonceng perunggu bertiang besi dengan ketinggian kurang lebih 4 meter yang digunakan untuk membunyikan tanda bahwa jenazah telah tiba di pemakaman. Hal menarik dari museum ini adalah adanya tempat dalam bentuk rumah mungil untuk penyimpanan mumi yang dipakai oleh keluarga A.J.W Van Delben yang terdiri dari empat orang. Waktu Buka: Museum buka Selasa - Minggu dari pukul 09.00 - 15.00 WIB. Senin dan Hari Besar museum tutup. (ek/gam)
Edisi Kedua, 16 Oktober 2008

Pemimpin Redaksi / Editor
NADYA MARSHELLA SAPUTRA / GLENOVIAN ARMANDO MARCELL

Sekretaris
KARTIKA AYU SUKMAWARDHAN

Reporter
ELVIRA KHAIRUNNISA

Fotografer
VICKY ROSTIADI
07.02

Tagbox






Affiliates


Kikih
Intan
Maya
Okti
Sally
Nining
Fren


Layout by Kikih
Resources Amelia