|
Profile |
Music |
|
Selasa, 06 April 2010
tugas investigasi penjaga kebun binatang ragunan HIDUP DAN MATIKU UNTUK SI MACAN Bapak Maman A.S, usia 55 tahun (yang akan berulang tahun pada tanggal 17 november) dan akan segera pensiun pada tanggal 1 desember tahun ini, memiliki kecintaan terhadap binatang, terutama pada hewan buas (harimau, macan) beliau pernah mengeyam pendidikan perkuliahan di jurusan sastra di Universitas Indonesia. orang tua Bapak maman merupakan dokter hewan, maka dengan dasar itulah ia sangat menyukai binatang. Akhirnya, beliau bergabung dengan Kebun Binatang Ragunan sejak tgl 3 januari 1983 (sampai sekarang sudah 25 tahun) Pekerjaan pertama beliau adalah merawat burung-burung, tapi pak Maman lebih memilih untuk bekerja tidak hanya dikandang burung, melainkan di tempat-tempat hewan lainnya, atau yang sedang melahirkan. ia juga pernah ditugaskan di rumah sakit hewan, menangani binatang selama 10 hari, merawat bayi kuda nil, dan akhirnya sampai pada akhirnya, sekarang pak Maman menjadi perawat bayi-bayi hewan yang baru lahir. (cth: kuskus, binatang perlu adaptasi, perlu dirawat. sampai bisa hidup sendiri) Bayi Binatang biasanya merupakan sumbangan dari masyarakat, pihak kehutanan, atau hasil perkembang biakan kebun binatang Ragunan sendiri. di kebun binatang Ragunan, tidak terjadi seleksi alam. semua binatang dirawat, tanpa atau dengan induknya agar bisa bertahan hidup. Harimau, contohnya. pada dasarnya suka merawat anaknya sendiri dan tidak suka akan campur tangan manusia. kebetulan, salah seekor macan tutul juga sudah dijinakkan dari kecil oleh perawatnya. akhirnya sang induk memutuskan untuk tidak merawat bayi macan tersebut. Tugas bapak Maman sendiri adalah merawat, bukan mengambil bayi dari induk. (ada perawat khusus) dari RS. menghindari bias kebencian induk kepada pelatih karna insting maternalnya. Pak Maman memiliki 4 asisten pribadi yang tiap hari membantunya merawat binatang-binatang tersebut. pada 11 maret 1983, Bapak Maman menjadi perawat bayi-bayi satwa sampai sekarang. Pada Tahun 1992, ia dipercayakan akan tanggung jawab terhadap penanganan burung (aves) selain burung, pak Maman sudah terbiasa digigit binatang buas hampir tiap hari, dan menurut beliau gigitan tersebut tidak membekaskan luka sampai fatal. Bapak maman mengerti bahwa 1 bulan pertama bayi macan tutulnya sudah mulai menjadi buas, namun dia tetap menunjukkan kasih sayang dan tetap merawat bayi tersebut dengan menunjukkan itikat baik, dgn alasan bahwa macan tutul juga bisa mengetahui niatnya. Bapak maman percaya bahwa dengan konsentrasi penuh, manusia dapat berkomunikasi dengan hewan. Baik dari segi pengertian maupun tindak-tanduk, sambil berbahasa batin. Program di Ragunan bukan menjinakkan satwa, cuma melatih satwa agar dapat bertahan hidup. Biasanya bulan pertama, hewan akan mengalami stress, namun kalau hewan sudah berumur 2 tahun, hewan akan dilepas agar tidak tergantung oleh siapapun. Bapak maman merasa kasihan terhadap hewan-hewan tersebut jika dibiasakan hidup tidak mandiri. bapak maman melalui banyak proses pembelajaran, contohnya saat beliau pernah tidur dengan macan tutul sampai umur 7 bulan. setelah 7 bulan masuk kandang, macan tersebut tidak mau makan. Maka dari itu, bap ak belajar dari kesalahan dan tidak mau lagi membuat hewan-hewan tersebut memiliki keterikatan batin terhadap pelatihnya. Harimau sumatra/ macan tutul jawa, bisa ditangkarkan di rumah (dipelihara) tapi dengan ijin dari Departmen kehutanan terlebih dahulu, dan juga harus masuk ke program penangkaran kebun binatang Ragunan terlebih dahulu. Jika tidak ada surat ijin dari dept. Kehutanan, maka hewan harus disita. (contoh hewan langka yang butuh ijin; kaka tua galerita, harimau sumatra, macan tutul, orang utan) Kebun binatang tidak berhak mengeluarkan ijin untuk penangkaran (pemeliharaan individu), tidak berhak pula menyita satwa. sebelum ada PPS (Pusat Penyelamat Satwa), tiap penyitaan hewan diberikan ke kebun binatang Ragunan. Jika kebun binatang membutuhkan hewan langka yang tersita tersebut, Kebun Binatang bisa menulis surat ijin ke PPS untuk penangkaran satwa, baik biasa maupun langka, legal atau ilegal. Kembali ke Bapak Maman, beliau telah menetap dan hidup sendiri di ragunan, tanpa keluarga dengan alasan sulit jika bekerja sambil hidup dengan keluarga. Tempat tidur & merawat binatang Sesuai dengan standar gaji, menurut bpk Maman gajinya sudah cukup. Ia tidak terlalu ambil pusing, karna jika mau dipermasalahkan mengenai gaji dan penghidupan, karena menurut pak Maman jika dia harus mempermasalahkan mungkin tidak akan selesai. Ada program penarikan PNS tapi pak Maman tidak bisa ikut karena sudah berusia lebih dari 55thn. Bapak Maman berharap ragunan mau mengijinkan ia tinggal tetap bersama satwa-satwanya, karna ia merasa nyaman bersama mereka dan tidak tahu harus kemana jika tidak diijinkan tinggal. Gaji yang ia dapatkan akhirnya juga habis untuk ragunan dikarenakan pengorbanannya terhadap hobi kesayangannya, merawat binatang. Sebagai bukti bahwa ia pantas & ingin tinggal di ragunan, bapak Maman merawat semua satwa-satwanya dengan intensif & benar. Dewan diharapkan melihat dan peduli dalam hal beranggaran, demi kelangsungan hidup hewan-hewan di Ragunan. yang menyangkut kelangsungan hidup hewan. Jangan "dipotong sana-sini" untuk keperluan manusia. Kasihan hewan, tidak mendapat apa yang pantas mereka dapatkan. Di ragunan biasanya bapak Maman kurang disukai oleh pegawai kebun binatang Ragunan karna ia suka mengeluh mengenai makanan satwa yang biasanya datang terlambat /tidak segar, karna bapak maman merasa tahu bahwa binatang akan marah jika makanannya tidak teratur, salah satunya beruang. Macan tutul (vera dan Vero) dua bayi macan tutul yang makan daging/ayam broiler 1,5 kilo, satu hari sekali (3 kilo sehari). Makanannya tidak selalu tetap jumlahnya. tujuannya untuk menjaga daya tahan tubuh dan melihat reaksi ketahan tubuh serta insting dari macan tutul. Bayi harimau / macan tutul masih minum susu dancow. belum diketahui berapa banyak susu yg dibutuhkan sehari karna kadar kesehatan susu induk & susu bubuk sangat berbeda. (induk sedikit, sehat. susu banyak, baru sehat) Baru diketahui hari ketiga, bayi minum sebanyak 50-60cc. Sehari 3-4 kali disusui oleh induknya. Sekarang bayi macan tutul telah berusia 9 bulan, ukuran kandangnya kecil maka itu mereka digabung satu kandang karna pembangunan kandangnya yang terhimpit biaya. saudara mereka yang ketiga telah dibuatkan kandang oleh pak Maman, oleh uang tabungan pak Maman sendiri. "Zaman sekarang semua serba susah. Bahan-bahan material buat kandang juga naik, jadi berlipat ganda. saya mau cari uang darimana?" ungkap pak Maman sambil mengelus Vera & Vero. (n.m.s) 07.13
|
Tagbox Affiliates Kikih Intan Maya Okti Sally Nining Fren |